Terapi Bekam Untuk Diabetes, Bukti Pasien Yang Sembuh

Penderita diabetes atau kencing manis meningkat drastis dari tahun ke tahun. Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengindikasikan peningkatan ini 4 kali lipat.

Begitu pula di Indonesia.

Penyakit kencing manis masih merupakan penyakit yang ditakuti karena sulitnya mendapatkan kesembuhan.

Bolehkah Lakukan Bekam Untuk Penderita Diabetes?

Muncul pertanyaan, bolehkah melakukan bekam untuk penderita diabetes? Apakah tidak berbahaya?

Yang menjadi pertimbangan banyak orang adalah: apabila terjadi luka, sulit disembuhkan.

Hal ini pula yang menjadi kaidah tidak diperbolehkannya terapi bekam untuk diabetes.

Namun:

Dari fakta di lapangan dan penelitian lab ditemukan bahwa terapi bekam efektif menurunkan kadar gula.

Lalu bagaimana cara terapi bekam yang benar untuk penderita diabetes?

Itulah yang akan saya paparkan melalui cerita pasien diabetes yang sembuh dengan bekam.

Luka Diabetes, Harus Amputasi

Luka akibat diabetes di kakinya harus diamputasi. Tidak ada jalan lain. Itulah saran dokter yang didapatkannya.

Tetapi ia tak mau diamputasi.

Iapun memutuskan untuk terapi bekam. Meskipun belum pernah ada cerita orang lain sembuh dengan bekam, namun ia bersikeras untuk melakukan terapi ini.

Titik Bekam Pada Luka

Terapi bekampun dimulai. Pembekaman dilakukan pada luka yang membusuk. Dilakukan setiap hari selama dua minggu.

Hasilnya langsung terlihat!

Luka mulai mengering. Kemudian pembekaman dilakukan tiga hari sekali selama 2 minggu berikutnya.

Alhamdulillah.

Dengan pertolongan Allah, luka karena diabetes membaik.

Rutin Bekam Selama 6 Bulan

Target pertama memang bagaimana caranya agar beliau terhindar dari amputasi. Yakni dengan mengobati lukanya.

Dan dalam 3 bulan pertama, alhamdulillah luka tersebut sembuh.

Terapi berikutnya target untuk menormalkan kadar gula darah. Kami melakukan bekam pada titik-titik diabetes.

Terapi bekam untuk diabetes ini cukup dilakukan 2 minggu sekali mengingat luka sudah sembuh.

Hasil Ini Sangat Mengejutkan, Di Luar Dugaan

Sepanjang yang saya ketahui, diabetes memang salah satu penyakit yang sangat mematikan. Dari diabetes, bisa memicu penyakit-penyakit lainnya.

Kenyataan bahwa dengan bekam luka yang hampir menyebabkan amputasi bisa disembuhkan sangat mengejutkan.

Kesembuhan yang cepat itu sama sekali di luar dugaan.

Tidak Diamputasi, Bisa Berangkat Haji dan Umroh

Kami bersyukur karena beliau akhirnya bisa sembuh. Beliau bisa kembali bekerja secara normal.

Dan alhamdulillah, beliaupun bisa naik haji dan umroh. Dari lisan beliau pula akhirnya terapi bekam ini semakin dikenal oleh masyarakat.

Karena beliau adalah bukti nyata dari keampuhan bekam dalam mengobati diabetes.

Terapi Bekam Memperbaiki Jaringan Tubuh dan Sel

Menurut laporan medis, luka pada penderita diabetes sulit disembuhkan karena rusaknya jaringan yang menyuplai makanan maupun zat imun ke titik luka.

Sehingga walaupun diobati hampir tidak berdampak.

Karena zat-zat obat tersebut tidak akan sampai ke luka.

Dengan bekam, jaringan yang mengantarkan zat-zat makanan dan imun tubuh kembali berfungsi.

Jadi walaupun tanpa asupan obat-obatan, dengan terapi bekam luka tersebut bisa sembuh. Hal ini karena zat imun tubuh sudah cukup untuk menyembuhkan luka infeksi tersebut.

Warning: Pembekaman Harus Rutin Setiap Hari Untuk Luka Busuk

Jika Anda memutuskan untuk mengobati luka diabetes dengan terapi bekam, maka pembekaman dilakukan setiap hari untuk lukanya.

Pembekaman rutin setiap hari selama 2 minggu  atau tergantung tingkat kesembuhannya.

Setelah luka mengering, maka barulah interval bekam di perpanjang. Yakni atau 4 hari sekali. Sampai pada kondisi Anda benar-benar pulih dan baik.

Jika Anda hanya melakukan bekam sekali atau dua kali saja, tidak akan memberi efek yang signifikan terhadap penyembuhan.

Related:
Alamat Terapi Bekam di Karawang
Hadits Keutamaan Bekam