Oleh: Abdullah bin Abdul Aziz Al Iedan
Saat ini kehidupan materi telah mengalami kemajuan. Manusia menggantungkan diri terhadap perdaban materi.
Sehingga kehidupan semacam itu menjadi puncak tujuan dan cita-cita. Juga menjadi sumber kebahagiaan dan kesengsaraan mereka.
Bahkan mereka hidup dan mati untuknya.
Tidak mengherankan jika kondisi tersebut menimpa orang-orang kafir. Mereka memang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir.
Di dunia ini mereka hanya makan dan bersenang-senang. Dan tempat kembali mereka adalah seburuk-buruk tempat.
Satu sama lain saling menjatuhkan untuk mengumpulkan perhiasan dunia. Mereka menjadikannya cita-cita tertinggi dalam hidup dan...
...sebagai tujuan terbesar yang mereka berusaha untuk meraihnya.
Mereka lupa bahwa mereka diciptakan untuk tujuan yang lebih mulia dan tugas yang lebih tinggi, yaitu mengabdi kepada Allah, mentaati-Nya, dan berjihad di jalan-Nya, serta berdakwah kepada-Nya.
Dunia dan segala isinya yang berupa syahwat dan kelezatan hanyalah merupakan sarana untuk merealisasikan tugas tadi, tidak lebih dari itu.
Harga dari kelalaian dan ketergantungan mereka terhadap dunia sangatlah mahal.
Mereka telah menjual:
Ketentraman, stabilitas, ketenangan, kebahagiaan, dan kesehatan mereka.
Mereka banyak terkena penyakit zaman ini, baik secara rohani maupun jasmani, seperti:
Lalu mereka ke sana ke mari, ke dalam dan ke luar negeri, mengeluarkan harta, serta mengerahkan segala kemampuan untuk mencari obat penawar dari hal-hal yang menimpa mereka, baik berupa penyakit, penderitaan, dan problematika hidup.
Namun harta dan usaha tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Mereka hanya fokus penyembuhan fisik...
Mengkonsumsi obat-obatan penenang.
Mereka mengabaikan sisi pengobatan lain berupa iman kepada Allah, memperbaiki hubungan dengan-Nya, berobat dengan Al Quranul Karim, berdizikir, serta berdoa.
Semua itu menguatkan rohani dan sisi maknawi seorang manusia, yang dengan kekuatan tersebut ia mampu untuk mencegah agar dirinya tidak terjatuh dalam sebagian besar penyakit rohani atau jasmani.
Dan jika ia terkena salah satu dari penyakit tersebut, ia mampu untuk pulih dengan mudah.
Bersambung Pengobatan Dengan Iman Untuk Tubuh Sehat dan Jiwa Bahagia
Saat ini kehidupan materi telah mengalami kemajuan. Manusia menggantungkan diri terhadap perdaban materi.
Sehingga kehidupan semacam itu menjadi puncak tujuan dan cita-cita. Juga menjadi sumber kebahagiaan dan kesengsaraan mereka.
Bahkan mereka hidup dan mati untuknya.
Tidak mengherankan jika kondisi tersebut menimpa orang-orang kafir. Mereka memang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir.
Di dunia ini mereka hanya makan dan bersenang-senang. Dan tempat kembali mereka adalah seburuk-buruk tempat.
Kaum Muslimin Mengikuti Pola Hidup Yang Salah
Namun yang mengherankan adalah kaum Muslimin juga mengikuti pola hidup yang salah ini. Serta mengikuti rute jalan yang melenceng ini.Satu sama lain saling menjatuhkan untuk mengumpulkan perhiasan dunia. Mereka menjadikannya cita-cita tertinggi dalam hidup dan...
...sebagai tujuan terbesar yang mereka berusaha untuk meraihnya.
Mereka lupa bahwa mereka diciptakan untuk tujuan yang lebih mulia dan tugas yang lebih tinggi, yaitu mengabdi kepada Allah, mentaati-Nya, dan berjihad di jalan-Nya, serta berdakwah kepada-Nya.
Dunia dan segala isinya yang berupa syahwat dan kelezatan hanyalah merupakan sarana untuk merealisasikan tugas tadi, tidak lebih dari itu.
Harga dari kelalaian dan ketergantungan mereka terhadap dunia sangatlah mahal.
Mereka telah menjual:
Ketentraman, stabilitas, ketenangan, kebahagiaan, dan kesehatan mereka.
Mereka banyak terkena penyakit zaman ini, baik secara rohani maupun jasmani, seperti:
- Gelisah
- Takut,
- Gundah,
- Darah tinggi,
- Diabetes
- Radang usus,
- Tubuh lelah,
- Schizophrenia
- Bipolar Disorder
- Borderline Disorder, dan lain-lain.
Lalu mereka ke sana ke mari, ke dalam dan ke luar negeri, mengeluarkan harta, serta mengerahkan segala kemampuan untuk mencari obat penawar dari hal-hal yang menimpa mereka, baik berupa penyakit, penderitaan, dan problematika hidup.
Namun harta dan usaha tersebut belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Hanya Mengobati Fisik
Kesembuhan yang mereka dapatkan belum mencapai taraf sempurna. Sebab mereka hanya memfokuskan penyembuhan pada satu sisi saja dengan mengabaikan sisi yang lain.Mereka hanya fokus penyembuhan fisik...
Mengkonsumsi obat-obatan penenang.
Mereka mengabaikan sisi pengobatan lain berupa iman kepada Allah, memperbaiki hubungan dengan-Nya, berobat dengan Al Quranul Karim, berdizikir, serta berdoa.
Semua itu menguatkan rohani dan sisi maknawi seorang manusia, yang dengan kekuatan tersebut ia mampu untuk mencegah agar dirinya tidak terjatuh dalam sebagian besar penyakit rohani atau jasmani.
Dan jika ia terkena salah satu dari penyakit tersebut, ia mampu untuk pulih dengan mudah.
Bersambung Pengobatan Dengan Iman Untuk Tubuh Sehat dan Jiwa Bahagia
Komentar
Posting Komentar