Kisah Nyata Ruqyah Jin Cina Yang Membandel

Kisah-kisah ruqyah sangatlah unik. Berbeda ketika mengobati dengan bekam, ketika diruqyah kita akan berhubungan dengan hal-hal yang kadang ajaib.

Bagaimana tidak ajaib? Pasien telah melakukan berbagai pengobatan. Dari dokter spesialis hingga pengobatan alternatif yang konon katanya manjur.

Namun ternyata tidak ada pengaruhnya. Karena memang penyakitnya hanya bisa disembuhkan dengan kekuatan iman.

Salah satu yang akan saya ceritakan adalah kisah pasien yang sakit menahun.

Kisah Ruqyah

Sakit Menahun Tak Terobati

Berdasarkan cerita yang dikisahkannya, awal sakitnya adalah sakit kepala. Ia merasakan sakit kepala setiap hari.

Hal tersebut sudah berlangsung semenjak masih sekolah.

Ia mengobatinya dengan obat-obatan warung. Hampir setiap hari ia mengkonsumsi obat. Akan tetapi sakit kepala itu tidak juga hilang.

Tiga tahun kemudian, banyak sekali keluhan yang mulai menghinggapinya. Di antaranya:

• Sakit kepala
• Mual-mual
• Sulit tidur
• Sulit konsentrasi
• Badan letih
• Emosi tidak stabil
• Cemas, gelisah, minder

Dan masih banyak lagi.... Semakin hari semakin parah. Puncaknya 6 tahun kemudian... 

Dalam ilmu psikologi mungkin bisa dikatakan depresi. Secara medis ia mengidap fibromyalgia. Sebuah penyakit dengan 60 gejala. Tidak diketahui penyebabnya. 

Terapi Bekam Di Kepala, Seolah Lepas Dari Ikatan

Segala cara sudah dilakukan. Sampai akhirnya ia dikenalkan dengan pengobatan bekam. 

Saat itu pembekaman dilakukan di kepala, yakni langsung pada titik keluhannya. 

Pembekaman pertama belum menunjukan hasil. Nyeri kepala hanya hilang sesaat. Setelah itu kambuh lagi. 

Barulah ketika terapi bekam berikutnya, ia seolah-olah terlepas dari ikatan. 

Sekujur tubuhnya terasa lebih rileks. Bukan hanya itu, pikirannyapun sangat jauh lebih rileks. Seakan ia baru saja meletakan sebuah beban besar dari pikirannya.

Berjuang Dengan Terapi Ruqyah

Ikhtiar beliau tidak hanya sampai pengobatan bekam. Ia memutuskan untuk terapi ruqyah.

Waktu itu terapi dimulai setelah isya'. 

Belum lagi dibacakan ayat-ayat Quran, tubuhnya langsung terjungkang ke belakang. Kemudian tubuhnya bergerak tanpa terkendali. 

Dalam tubuhnya terasa ada yang berjalan. Saya mencoba untuk mengeluarkan jin tersebut. Saya tarik menuju mulut supaya keluar lewat muntah.

Tetapi setelah sampai ke kerongkongan, jin tersebut melesat lagi ke bawah. Demikian berulang-ulang. 

Sampai akhirnya saya ancam jin tersebut. Sekiranya tidak mau keluar, maka jangan salahkan saya bila dia hancur. 

Mengoceh Bahasa Cina

Beberapa saat kemudian terdengar ocehan. Bahasanya sulit dimengerti. Saya kira bahasa yang keluar adalah bahasa Cina. 

Ternyata memang benar. 

Setelah sadar, ia bercerita bahwa ada jin bangsa Cina yang bereaksi dalam tubuhnya selama proses ruqyah.

Menurutnya Jin tersebut seolah-olah adalah ahli pertempuran di medan perang. Memiliki ribuan prajurit.

Hanya saja ia sangat kesal karena kehebatannya dirinya ternyata tidak berkutik ketika dibacakan al fatihah. 

Jin tersebut bingung sekaligus marah. 

Walaupun berusaha sekuat tenaga, akan tetapi kekuatan al fatihah yang dibacakan kepadanya menghancurkan dirinya. 

Dan akhirnya jin tersebut tidak kuat menahan gempuran ayat-ayat suci Al Quran. 

Membentengi Diri Dengan Dzikir Pagi Dan Petang

Setelah melakukan terapi ruqyah beberapa kali, ia berangsur-angsur sembuh. Keluhannya seperti sakit kepala, emosi tidak stabil, tubuh lemah, dan lainnya semakin berkurang. 

Sampai akhirnya ia sembuh. 

Setelah masa-masa kesembuhannya, ia rajin berdzikir. Apalagi dzikir pagi dan petang. Dzikir yang dianjurkan oleh Nabi ini merupakan benteng dari berbagai gangguan jin, santet, ataupun sihir. 

Selain itu membaca surat-surat perlindungan sebagai bentuk ruqyah mandiri.

Selalu Ada Harapan Sembuh

Jangan pernah putus asa dari rahmat Allah. Kesembuhan itu datangnya dari Allah. 

Mintalah kepada-Nya. Berdoalah dengan sepenuh jiwa. 

Allah hanya mewajibkan kita berikhtiar. Baik ikhtiar lahir maupun batin. 

Dari pengalaman selama ini, pasien yang tawakal, sabar, dan tidak pernah putus berdoa kepada Allah lebih dekat kepada kesembuhan.