Pengalaman Setelah Diruqyah : Tenang dan Nyaman

Pernah diruqyah?

Banyak orang yang bertanya-tanya,  mengenai pengalaman setelah diruqyah? Bagaimana perasaan setelah diruqyah?

Atau mungkin perasaan selama proses ruqyah itu sendiri?

Setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Tergantung dari jenis penyakitnya.

Namun demikian:

Ada proses yang sama yang dirasakan pasien ruqyah. Terutama mereka yang memerlukan terapi ruqyah lebih dari satu kali.

Penyakit Semakin Parah

Inilah yang seringkali membuat terkejut. Setelah diruqyah, bukannya sembuh. Justru penyakitnya bertambah parah.

Terutama penyakit karena sihir.

Hal ini sebenarnya terjadi karena jin bereaksi. Mereka melawan.

Untuk menjatuhkan mental manusia, maka jin tersebut menambah penyakit di tubuh pasien.

Apabila kalah secara mental, jin akan lebih mudah untuk menguasai. Oleh karena itu, tenang saja apabila penyakit Anda terlihat lebih parah.

Biasanya hanya terjadi 1 atau 2 hari saja.

Katakanlah kepada para jin tersebut, "Baiklah. Kalian menantang ayat-ayat Allah. Maka tahanlah hingga batas kesanggupan kalian!"


Ada pasien ruqyah yang bercerita:

Justru ketika jin itu melawan, saya semakin yakin dengan ayat-ayat Quran. Karena apabila jin tersebut melawan, artinya mereka ketakutan.

Sekali Ruqyah, Langsung Plong

Ada juga...

Begitu selesai ruqyah langsung merasakan plong. Tenang dan nyaman.

Bahkan langsung sembuh.

Saya pernah punya pengalaman dimana pasien mengalami gatal-gatal yang sangat luar biasa. Sampai-sampai dia ingin berguling-guling di jalan aspal yang panas. Saking gatalnya.

Alhamdulillah, hanya sekali terapi ruqyah pasien ini langsung sembuh.

Hati Sangat Tenang, Hilang Gelisah Dan Kecemasan

Inilah yang hampir rata-rata dirasakan orang setelah diruqyah.

Hatinya tenang seperti permukaan air telaga di pagi hari. Tenang sekali. Bahkan ada orang yang baru tahu bahwa hati ini bisa setenang itu.

Ya, jika hati ini diisi dengan ayat-ayat Quran pastilah tumbuh ketenangan di sana.

"Tenang sekali hati saya..."

Begitu rata-rata yang diucapkan pasien ruqyah.


Dengan adanya ketenangan yang bertambah, dengan sendirinya semakin luntur pula berbagai perasaan gelisah.

Menjadi Lebih Pemberani

Takut merupakan pintu setan untuk menguasai manusia.

Oleh karena itu, rata-rata orang yang terkena gangguan biasanya mempunyai rasa takut yang lebih besar daripada orang pada umumnya.

Berani di sini memiliki arti yang sangat luas.

Berani di depan umum, menghadapi orang lain, berani menjalani kehidupan, berani menghadapi tantangan hidup.

Keberanian merupakan lawan dari minder.

Pasien yang sakit karena gangguan  jin biasanya memiliki tingkat minder yang cukup besar.

Dan memang itulah cara setan dari golongan jin untuk menguasainya. Perasaan minder juga merupakan salah satu pintu setan agar mudah mengarahkan manusia ke arah kesesatan.

Sebagai seorang mukmin kita tidak boleh bersikap lemah. Justru harus memiliki hati yang teguh.

“Janganlah kamu lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, karena kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran: 139).

 Kelemahan akan membukakan sifat penakut. Padahal penakut bukanlah akhlak dari seorang muslim.

Merasa Dicurahi Rahmat Yang Banyak

Setelah diruqyah, sebagian pasien merasakan adanya curahan kasih sayang dari Allah. Hatinya merasa sangat lapang. Mudah bersyukur. Serta amat bahagia.

Semua itu merupakan tanda adanya rahmat dari Allah.

Iapun mudah untuk menggerakan badannya untuk beribadah kepada Allah. Terlebih bagi mereka yang awalnya mengalami penyakit yang sangat akut.

Ketika terapi ruqyah memberikan impak yang sangat besar, mereka menyadari bahwasannya dengan mendekatkan diri kepada Allah, sesungguhnya banyak sekali anugerah dari Allah.

Dan anugerah itu tidak bisa didapatkan kecuali jika kita benar-benar menghambakan diri kepada Allah.


Itulah beberapa pengalaman serta perasaan setelah diruqyah.  Tentu saja banyak sekali pengalaman-pengalaman lainya. Anda bisa membacanya pada artikel-artikel lainnya.

(Abu Manan)